Listen and Download: Tears and Rain by James Blunt

Friday, June 9, 2017

NICE HOME WORK 4 MIIP Batch 4

📚NICE HOME WORK #4

🍀MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH 🍀

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

Saat menuliskan NHW #1, saya memilih jurusan ilmu seputar 'peristrian' dan 'keibuan' untuk saya tekuni di Universitas Kehidupan ini. Dan setelah hampir empat pekan ini saya renungkan, saya masih akan terus mempelajari jurusan tersebut, namun dengan sedikit penambahan, atau lebih tepatnya mengerucutkan lagi dari ilmu umum yang ingin saya pelajari sebelumnya. Saya ingin mempelajari ilmu seputar pendidikan Ibu dan Anak, lebih khususnya lagi dalam bidang kepenulisan.

b. Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Saat membuat checklist di NHW #2, saya berencana akan mengisinya setiap hari selama satu minggu, setelah itu akan melakukan evaluasi mingguan. Pekan selanjutnya terus seperti itu hingga genap satu bulan saya akan melakukan evaluasi bulanan. Sampai saat ini saya masih belum konsisten mengisinya. Ke depannya saya akan berusaha sebaik mungkin untuk mengisi setiap hari dan setiap indikator serta berusaha konsisten menjalankan apa yang saya tuliskan di dalam checklist tersebut.

c. Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

Ya, setelah merenungkan NHW #3, sedikit banyak saya sudah memahami mengapa Allah menciptakan saya di muka bumi ini dengan berbagai potensi dan pengalaman manis maupun pahit yang pernah saya alami.

Ketika saya beraktivitas dalam bidang kepenulisan, seperti misalnya sedang membiasakan Zee agar mencintai buku dengan cara mengajaknya membaca  setiap hari saat berada di rumah serta setiap akhir pekan  di perpustakaan keliling yang ada di halaman Masjid Agung An Nur Pekanbaru, saya sering mengunggah foto dengan caption tentang membaca dan buku di media sosial, orang-orang yang membaca tulisan saya biasanya akan terinspirasi dan tertular semangat saya. Sama halnya dengan orang-orang yang berada di sekitar saya ketika sedang berada di perpustakaan keliling. Saat mereka melihat bagaimana saya bisa mengajak Zee menikmati aktivitas membaca, mereka akan bersemangat dan mengikuti apa yang saya lakukan. Selain membaca, aktivitas menulis yang saya lakukan juga seringkali menjadi cambuk bagi orang-orang di sekitar saya. Bukan hanya menikmati hasil karya saya, mereka justru menjadi bersemangat untuk ikut menulis dan menghasilkan karya setelah berdiskusi dengan saya. Dari situlah saya akan mencoba menjalani peran hidup yang sampai saat ini saya yakini sudah ditakdirkan untuk saya berikut ini.

Misi hidup: Memberikan motivasi kepada orang lain

Bidang: Pendidikan Ibu dan Anak (Khususnya dalam kepenulisan)

Peran: Author dan Motivator

d. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

Karena bidang yang akan saya tekuni adalah pendidikan ibu dan anak (khususnya dalam kepenulisan), maka akan akan meminjam istilah yang digunakan oleh Ibu Septi, yaitu Bunda Sayang, Bunda Cekatan, Bunda Produktif, dan Bunda Shaleha. Berikut ilmu-ilmu yang akan saya pelajari untuk mendukung bidang keilmuan yang nantinya akan saya tekuni.

1. Bunda Sayang: Ilmu-ilmu seputar fitrah belajar dan bernalar pada anak, ilmu dasar kepenulisan (jenis tulisan yang cocok untuk anak serta jenis tulisan yang bisa ditulis oleh ibu-ibu), ilmu dasar psikologi ibu dan anak (berkaitan dengan pengaruh membaca dan menulis terhadap perkembangan bernalar serta berbahasa pada anak dan kebahagiaan ibu)

2. Bunda Cekatan: Ilmu-ilmu seputar manajemen waktu untuk menulis, teknik penulisan, pengelolaan mood dan ide dalam menulis, pemilihan jenis tulisan/bacaan yang tepat buat anak

3. Bunda Produktif: Ilmu-ilmu seputar menerbitkan buku, memasarkan buku yang dibuat, menjadikan tulisan sebagai sumber penghasilan

4. Bunda Shaleha: Ilmu-ilmu seputar berbagi manfaat kepada orang lain (menebarkan manfaat lewat tulisan hasil karya kita)

e. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

KM 0 saya tetapkan sejak usia 26 tahun di tahun 2016 kemarin, saat saya mulai mengenalkan buku kepada anak saya yang saat itu usianya masih 9 bulan. Target saya untuk menjadi seorang ahli dalam bidang yang ingin saya tekuni minimal 10.000 jam terbang, dengan milestonenya sebagai berikut.

1. KM 0 - KM 2 (Tahun 1 - Tahun 2): Menguasai Ilmu Seputar Bunda Sayang
    Di 2 tahun pertama ini, karena kondisinya saya masih mempunyai seorang anak usia batita,  maka waktu yang bisa saya luangkan setiap hari untuk menekuni bidang yang ingin saya pelajari adalah 5 jam per hari.

2. KM 2 - KM 3 (Tahun 3): Menguasai Ilmu Seputar Bunda Cekatan
    Di tahun ketiga ini karena usia anak saya nantinya sudah mendekati dan akan melewati tiga  tahun, maka saya bisa menambah jam terbang harian menjadi 6 jam per hari.

3. KM 3 - KM 4 (Tahun 4): Menguasai Ilmu Seputar Bunda Produktif
   Tahun keempat waktu yang saya dedikasikan masih sama dengan tahun ketiga, yaitu 6 jam per hari.

4. KM 4 - KM 5 (Tahun 5): Menguasai Ilmu Seputar Bunda Shaleha
   Tahun kelima waktu yang bisa saya dedikasikan setiap hari adalah 6 jam.

Milestone ini akan selesai dalam waktu 5 tahun, yaitu sejak usia saya 26 - 30 tahun. Hal ini sesuai dengan plan saya sejak sebelum menikah dan mempunyai anak. Impian saya, diusia 30 tahun saya sudah selesai mempelajari ilmu-ilmu yang berguna untuk menunjang bidang yang ingin saya tekuni. Setelahnya saya akan terus berfokus menjadi seorang Ibu yang produktif dengan menghasilkan banyak karya berupa buku serta menjadi seorang Ibu Shaleha dengan menebarkan banyak manfaat kepada orang lain lewat karya yang saya hasilkan, misalnya dengan membuat taman bacaan gratis, rumah singgah, ataupun sekolah gratis bagi anak-anak di sekitar lingkungan tempat tinggal saya.

f. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

Saya sudah mencantumkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu di atas dalam checklist indikator perempuan profesional dalam NHW#2, namun jika nantinya diperlukan penambahan, baik itu jenis ilmu maupun jam terbang, saya akan mengoreksi dan mengubah indikator tersebut.


Berikut saya sertakan materi pekan keempat dari Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional.


PROGRAM MATRIKULASI IBU PROFESIONAL SESI #4

🌱#MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH*🌱

Bunda, setelah kita memamahi bahwa salah satu alasan kita melahirkan generasi adalah untuk membangun kembali peradaban dari dalam rumah kita, maka semakin jelas di depan mata kita, ilmu-ilmu apa saja yang perlu kita kuasai seiring dengan misi hidup kita di muka bumi ini. Minimal sekarang anda akan memiliki prioritas ilmu-ilmu apa saja yang harus anda kuasai di tahap awal, dan segera jalankan, setelah itu tambah ilmu baru lagi. Bukan saya, sebagai teman belajar anda di IIP selama ini, maupun para ahli parenting lain yang akan menentukan tahapan ilmu yang harus anda kuasai, melainkan *_DIRI ANDA SENDIRI_*

Apakah mudah? TIDAK.  Tapi yakinlah bahwa kita bisa membuatnya menyenangkan. Jadilah diri anda sendiri, jangan hiraukan pendapat orang lain. Jangan silau terhadap kesuksesan orang lain. Mereka semua selalu berjalan dari KM 0, maka mulai tentukan KM 0 perjalanan anda tanpa rasa “galau”.

Inilah sumber kegalauan diri kita menjalankan hidup, kita tidak berusaha memahami terlebih dahulu apa“misi hidup” kita sebagai individu dan apa “misi keluarga” kita sebagai sebuah komunitas terkecil. Sehingga semua ilmu kita pelajari dengan membabi buta dan  tidak ada yang dipraktekkan sama sekali. Semua seminar dan majelis ilmu offline maupun online kita ikuti, karena kekhawatiran tingkat tinggi akan ketertinggalan ilmu kekinian, tapi tidak ada satupun yang membekas menjadi jejak sejarah perjalanan hidup anda.

Check List harian sudah anda buat dengan rapi di Nice Homework#2, surat cinta sudah anda buat dengan sepenuh hati  di Nice Homework #3. Bagi yg sudah menemukan misi hidup dan misi keluarga, Misi tersebut sudah kita tulis besar-besar di dinding kamar, tapi anda biarkan jadi pajangan saja. Maka “tsunami informasilah” yang anda dapatkan, dan ini menambah semakin tidak yakinnya kita kepada “kemampuan fitrah” kita dalam mendidik anak-anak.

“ *Just DO It*”,

_lakukan saja meskipun anda belum paham, karena Allah lah yang akan memahamkan anda lewat laku kehidupan kita_.

Demikian juga dengan pendidikan anak-anak. Selama ini kita heboh pada _Apa yang harus dipelajari anak-anak kita_,  bukan pada _Untuk apa anak-anak mempelajari hal tersebut_ Sehingga banyak ibu-ibu yang bingung memberikan muatan-muatan pelajaran ke anak-anaknya tanpa tahu untuk apa anak-anak ini harus melakukannya.

Ada satu kurikulum pendidikan yang tidak akan pernah berubah hingga akhir jaman, yaitu

PENDIDIKAN ANAK DENGAN KEKUATAN FITRAH

Tahap yang harus anda jalankan adalah sbb:

a.Bersihkan hati nurani anda, karena ini faktor utama yang menentukan keberhasilan pendidikan anda.

b. Gunakan Mata Hati untuk melihat setiap perkembangan fitrah anak-anak. Karena sejatinya sejak lahir anak-anak sudah memiliki misi spesifik hidupnya, tugas kita adalah membantu menemukannya sehingga anak-anak tidaka kan menjadi seperti kita, yang telat menemukan misi spesifik hidupnya.

c. Pahami Fitrah yang dibawa anak sejak lahir itu apa saja. Mulai dari fitrah Ilahiyah, Fitrah Belajar, Fitrah Bakat, Fitrah Perkembangan, Fitrah Seksualitas dll.

d. Upayakan proses mendidik yang sealamiah mungkin sesuai dengan sunatullah tahap perkembangan manusia. Analogkan diri anda dengan seorang petani organik.

e. Selanjutnya tugas kita adalah MENEMANI, sebagaimana induk ayam mengerami telurnya dengan merendahkan tubuh dan sayapnya, seperti petani menemani tanamannya. Bersyukur atas potensi dan bersabar atas proses.

Semua riset tentang pendidikan ternyata menunjukkan bahwa semakin berobsesi mengendalikan, bernafsu mengintervensi, bersikukuh mendominasi dsbnya hanya akan membuat proses pendidikan menjadi semakin tidak alamiah dan berpotensi membuat fitrah anak anak kita rusak.

f. Manfaatkan momen bersama anak-anak, bedakan antara WAKTU BERSAMA ANAK dan WAKTU DENGAN ANAK. Bersama anak itu anda dan anak berinteraksi mulai dari hati, fisik dan pikiran bersama dalam satu lokasi. Waktu dengan anak, anda dan anak secara fisik berada dalam lokasi yang sama, tapi hati dan pikiran kita entah kemana.

g. Rancang program yang khas bersama anak, sesuai dengan tahap perkembangannya, karena anak anda *very limited special edition*

Bunda, mendidik bukanlah menjejalkan, mengajarkan, mengisi dsbnya. Tetapi pendidikan, sejatinya adalah proses membangkitkan, menyadarkan, menguatkan fitrah anak kita sendiri.
Lebih penting mana membuat anak bergairah belajar dan bernalar atau menguasai banyak pelajaran, lebih penting mana membuat mereka cinta buku atau menggegas untuk bisa membaca.

Jika mereka sudah cinta, ridha, bergairah maka mereka akan belajar mandiri sepanjang hidupnya.
Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

Sumber bacaan :
_Irawati Istadi, Mendidik dengan Cinta, Jogjakarta, 2013_
_Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2016_
_Antologi, Komunitas Ibu Profesional, Bunda Sayang, Surakarta, 2014_
_Materi Matrikulasi sesi #3, Membangun Peradaban dari Dalam Rumah, 2016_

No comments:

Post a Comment