Listen and Download: Tears and Rain by James Blunt

Thursday, July 20, 2017

Nice Home Work 8 MIIP Batch 4

Nice HomeWork #8

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

Pada NHW#7, saya menuliskan beberapa aktivitas di kuadran SUKA dan BISA, yaitu menulis, membaca, mengaji, memasak, serta mengajar anak dan keponakan. Dan untuk NHW#8 ini, saya memgambil salah satu aktivitas yang paling membuat mata saya berbinar-binar dan saya merasa hal tersebut adalah misi spesifik hidup saya. Aktivitas tersebut adalah menulis.

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE DO HAVE” di bawah ini :

1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)

Sesuai dengan yang saya tuliskan pada NHW#4 Mendidik dengan Kekuatan Fitrah, misi hidup saya adalah memberikan motivasi kepada orang lain di bidang pendidikan Ibu dan anak (khususnya dalam kepenulisan). Sehingga saya ingin menjadi seorang author dan motivator.

2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)

Sebagai seorang author dan motivator, tentunya saya sangat ingin memberikan motivasi kepada orang lain melalu tulisan dan cerita yang saya tulis.

3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)

Sesuai peran saya dalam hidup ini, saya ingin memiliki banyak buku hasil tulisan saya yang akan memberikan manfaat dan motivasi bagi sesama.

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:

1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)

Lifetime purpose saya adalah memberikan motivasi kepada orang lain lewat buku-buku hasil karya saya sendiri. Saya ingin buku-buku saya dinikmati oleh banyak orang secara gratis dengan cara saya mendirikan taman bacaan.

2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)

Dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan hal yang ingin saya capai adalah peran saya sebagai seorang author dan motivator sudah dikenal oleh banyak orang. Saya ingin buku-buku hasil karya saya sudah ada di toko-toko buku, baik online maupun offline, sehingga lebih mudah diakses oleh banyak orang dan bisa memberikan motivasi bagi yang membacanya. Saya ingin mengembangkan kemampuan saya dalam menulis, mencoba berbagai genre tulisan sehingga akan betul-betul mengetahui kekuatan saya sesungguhnya ada pada jenis tulisan yang mana.

3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

New year resolution saya adalah bisa menghasilkan minimal 3 buah buku selama satu tahun itu dan diterbitkan, baik itu di penerbit mayor maupun indie.

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulsi IIP/

Berikut saya sertakan materi matrikulasi pekan ke-8.

☘Matrikulasi Ibu Profesional batch #4 sesi #8☘

MISI SPESIFIK HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, perjalanan kita untuk menemukan misi hidup selaras dengan perjalanan produktivitas hidup kita. Maka materi menemukan misi hidup ini, akan menjadi materi pokok di kelas bunda produktif.

Sebelumnya kita sudah memahami bahwa “Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari”. Sehingga produktivitas hidup kita ini tidak akan selalu diukur dengan berapa rupiah yang akan kita terima , melainkan seberapa meningkat kemuliaan hidup kita dimata Allah dan seberapa manfaat hidup kita bagi alam semesta.

*Be Professional, Rejeki will Follow*

Tagline Ibu Profesional di atas menjadi semakin mudah dipahami ketika kita masuk ranah produktif ini. “Be Professional” diartikan sebagai bersungguh-sungguh menjalankan peran. Kesungguhan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan peran hidupnya akan meningkatkan kemuliaan dirinya di mata Allah dan kebermanfaatan untuk sesama.
“Rejeki will follow’ bisa dimaknai bahwa rejeki & setiap orang itu sudah pasti, yang membedakan adalah nilai kemanfaatan dan keberkahannya seiring dengan bersungguh-sungguhtidaknya seseorang menjalankan apa yang dia BISA dan SUKA.

Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan , bukan bersungguh-sungguh karena uang
Pada dasarnya menemukan misi hidup itu tidak ada hubungannya dengan usia seseorang. Semakin awal seseorang merasa “galau” kemana arah hidupnya, semakin “risau” untuk mencari sebuah jawaban “mengapa Allah menciptakan dirinya di muka bumi ini?” maka semakin cepat akan menemukan misi hidup.

Kalau di pendidikan berbasis fitrah, proses ini secara alamiah akan dialami oleh anak-anak pre aqil baligh akhir ( sekitar 10-13 th) dan memasuki taraf aqil baligh ( usia 14 th ke atas). Maka kalau sampai hari ini ternyata kita masih galau dengan misi hidup kita, maka bersyukurlah, karena kita jadi tahu kesalahan proses pendidikan kita sebelumnya, dan tidak perlu lagi mengalami hal tersebut di saat usia paruh baya yang secara umum dialami oleh sebagian manusia yang disebut sebagai (mid-life crisis).

Maka sekarang, jalankan saja yang anda BISA  dan SUKA tanpa pikir panjang, karena Allah pasti punya maksud tertentu ketika memberikan kepada kita sebuah kemampuan. Apabila kita jalankan terus menerus, kemungkinan itulah misi hidup kita.

Seseorang yang sudah menemukan misi hidup tsb apabila menjalankan aktivitas produktif akan lebih bermakna, karena keproduktivitasannya digunakan untuk mewujudkan misi-misi hidupnya. Sehingga selalu memiliki ciri-ciri :

a. Selalu bersemangat dengan mata berbinar-binar
b. Energi positifnya selalu muncul, rasanya tidak pernah capek.
c. Rasa ingin tahunya tinggi, membuat semangat belajar tinggi
d. Imunitas tubuh naik, sehingga jarang sakit, karena bahagia itu imunitas tubuh yang paling tinggi.

Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :

a. Kita ingin menjadi apa (be)
b. Kita ingin melakukan apa (do)
c. kita ingin memiliki apa (have)

Dari aspek dimensi waktu ada 3 periode yang perlu kita perhatikan :

a. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
b.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
c. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

Setelah mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas, maka mulailah berkomitmen untuk “BERUBAH” dari kebiasaan-kebiasaan yang anda pikir memang harus diubah.

Berikutnya mulai susun langkah-langkah usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menunjang sebuah produktivitas hidup kita.Mulailah dengan menetapkan target waktu dan jadwal kegiatan selama satu tahun, serta menentukan ukuran atau indikator keberhasilan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.Buatlah prioritas dan pilih hal-hal yang memang kita perlukan. Hindari membuat daftar yang terlalu panjang, karena hal tersebut membuat kita “gagal fokus”.

Demikian sekilas tentang pentingnya misi hidup dengan produktivitas, silakan dibuka diskusi dan nanti kami  akan lebih detilkan materi ini secara real di nice homework #8 berbasis dari kekuatan diri teman-teman yang sudah dituliskan di Nice homework #7.


Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

Sumber bacaan:
_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_
_Materi Matrikulasi IIP, Bunda Produktif, 2017_
_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_

Thursday, July 13, 2017

Nice Home Work 7 MIIP Batch 4

NiceHomeWork #7

TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF

Bunda dan calon bunda yang masih semangat belajar sampai NHW #7. Selamat, anda sudah melampaui tahap demi tahap belajar kita dengan sabar.

Setelah kita berusaha mengetahui diri kita lewat NHW -NHW sebelumnya, kali ini kita akan mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini dengan tools yang sudah dibuat oleh Abah Rama di Talents Mapping.

Segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman tulis di NHW#1 – NHW #6

Semua ini ditujukan agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.

🍀 Ketahuilah tipe kekuatan diri (strenght typology) teman-teman, dengan cara sbb :

1⃣masuk ke www.temubakat.com

2⃣isi nama lengkap anda, dan isi nama organisasi : Ibu Profesional

jawab Questioner yang ada disana, setelah itu download hasilnya

3⃣Amati hasil dan konfirmasi ulang dengan apa yg anda rasakan selama ini.

4⃣ Lampirkan hasil ST30 (Strenght Typology) di Nice Homework #7

🍀 Buatlah kuadran aktivitas anda, boleh lebih dari 1 aktivitas di setiap kuadran

Kuadran 1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA

Kuadran 2 : Aktivitas yang anda SUKA tetapi andaTIDAK BISA

Kuadran 3 : Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi anda BISA

Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA

****

Setelah melakukan tes temu bakat, hasil yang saya dapatkan adalah sebagai berikut.

st30_Nisaul Fahmi

Secara ringkas, hasil tes tersebut menyebutkan bahwa saya adalah orang yang senang bersahabat, senang melayani dan bertanggung jawab , banyak ideanya baik yang belum pernah ada maupun dari pikiran lateralnya , selalu ingin memajukan orang lain dan senang melihat kemajuan orang , senang mengkomunikasi ideanya , suka mengumpulkan berbagai informasi atau teratur , senang memotivasi dengan berbagai cara ada yang melalui sifat periangnya ada yang melalui sifat empatinya ada juga karena selalu ingin memajukan orang lain , senang menggabung-gabung kan beberapa teori atau temuan menjadi suatu temuan baru , senang menghayal tentang apa yang mungkin terjadi jauh kemasa depan.

Personal Branding yang sesuai dengan diri saya adalah AMBASSADOR, CREATOR, EDUCATOR, JOURNALIST, MOTIVATOR, SYNTHESIZER,  dan VISIONARY. Sedangkan Strength Cluster yang saya miliki adalah Networking 43%, Generating Idea 43%, dan Elementary 14%.

Setelah saya melihat hasil tes temu bakat, saya sungguh tidak menyangka bahwa hasilnya sangat selaras dengan hasil pencarian misi, peran, dan bakat selama dari NHW#1 - NHW#6. Sesuai NHW#4, setelah saya merenungkan beberapa hari, saat itu saya menemukan bahwa misi hidup saya adalah memberikan motivasi kepada orang lain, dengan bidang ilmu pendidikan Ibu dan anak, khususnya dibidang penulisan, dan peran yang saya jalani adalah author dan motivator. Ternyata hal ini sejalan dengan hasil st30 Abah Rama yang menyebutkan bahwa salah satu personal branding yang saya miliki adalah motivator dan journalist. Sebenarnya saya sudah lama merasa bahwa jalan hidup saya adalah seperti yang saya tuliskan di NHW Matrikulasi selama ini, hanya saja selama ini saya terjebak dengan aktivitas, rutinitas, dan pilihan-pilihan hidup di bidang lain, sehingga semua itu terabaikan. Namun sejak bertemu IIP, secara kebetulan saya menemukan jalan kembali untuk menekuni bidang penulisan hingga saat ini, dan saya sangat bersyukur akan hal itu. Semoga kedepannya saya bisa konsisten menjalani peran hidup yang saya yakini sudah ditakdirkan oleh Allah untuk saya.

🍀 Kuadran aktivitas

Kuadran 1 : Aktivitas yang saya SUKA dan saya BISA

- Menulis
- Membaca
- Mengaji
- Memasak
- Mengajar anak dan keponakan

Kuadran 2 : Aktivitas yang saya SUKA tetapi saya TIDAK BISA

- Crafting (Tidak bisa maksimal karena anak masih usia Batita)
- Desain Grafis (Tidak bisa karena kondisi mata minus tinggi dan silindris)

Kuadran 3 : Aktivitas yang saya TIDAK SUKA tetapi saya BISA

- Membetulkan hal-hal berkaitan dengan listrik
- Pemrograman dasar komputer

Kuadran 4: Aktivitas yang saya TIDAK SUKA dan saya TIDAK BISA

- Membuat laporan keuangan / pembukuan akuntansi

****

Berikut saya sertakan materi matrikulasi IIP pekan ke-7.

Matrikulasi Institut Ibu Profesional batch #4, sesi #7

REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI

Alhamdulillah setelah melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan” dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.

Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR”

Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati.

Para Ibu di kelas Bunda Produktif memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses ikhtiar menjemput rejeki.

Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita berada.

Sang Maha Memberi Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju diri kita”

_Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya, demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan besar_

Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah

_bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga_

Semua pengalaman para Ibu Profesional di Bunda Produktif ini, adalah bagian aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah *KEMULIAAN* hidup.

“Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI”

Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan. Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.

Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.

Maka

Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang.

Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada pekerjaan kita.

Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.

Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya

Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,

1⃣menambah syukur,
2⃣menegakkan taat
3⃣berbagi manfaat.

Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita, Allah berkuasa meletakkan sekendak-Nya

Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).

Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.

Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga, untuk seorang ibu yang menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.

Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu menjaga sikap saat menjemputnya,

Ketika sudah mendapatkannya ,jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

Sumber Bacaan:

_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_

_Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010_

_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015

Thursday, July 6, 2017

NICE HOME WORK 6 MIIP BATCH 4

Alhamdulillah tidak terasa sudah memasuki pekan keenam belajar di IIP ini, dan kini giliran belajar tentang manajemen keluarga. Berikut materi pekan keenam ini.

📈📈 Materi 6: Matrikulasi batch 4📈📈
Institut Ibu Profesional

------ *IBU MANAJER HANDAL KELUARGA* -----

*Motivasi Bekerja Ibu*

Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah ibu bekerja yang _wajib professional_ menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik.
Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu

kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita

Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik.


Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja ?

🍀Apakah masih ASAL KERJA, menggugurkan kewajiban saja?

🍀Apakah didasari sebuah KOMPETISI sehingga selalu ingin bersaing dengan orang/ keluarga lain?


🍀Apakah karena PANGGILAN HATI sehingga anda merasa ini bagian dari peran anda sebagai Khalifah?


Dasar motivasi tersebut akan sangat menentukan action kita dalam menangani urusan rumah tangga dan pekerjaan kita
.
🍀Kalau anda masih “ASAL KERJA” maka yang terjadi akan mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi, anda menganggap pekerjaan ini sebagai beban, dan ingin segera lari dari kenyataan.


🍀Kalau anda didasari “KOMPETISI”, maka yang terjadi anda stress, tidak suka melihat keluarga lain sukses


🍀Kalau anda bekerja karena “PANGGILAN HATI” , maka yang terjadi anda sangat bergairah menjalankan tahap demi tahap pekerjaan yang ada. Setiap kali selesai satu tugas, akan mencari tugas berikutnya, tanpa MENGELUH.

Ibu Manajer Keluarga

Peran Ibu sejatinya adalah *seorang manager keluarga, maka masukkan dulu di pikiran kita*

*Saya Manager Keluarga*

kemudian bersikaplah, berpikirlah selayaknya seorang manager.

🍀Hargai diri anda sebagai manager keluarga, pakailah pakaian yang layak (rapi dan chic) saat menjalankan aktivitas anda sebagai manager keluarga.

🍀Rencanakan segala aktivitas yang akan anda kejakan baik di rumah maupun di ranah publik, patuhi


🍀Buatlah skala prioritas

🍀Bangun Komitmen dan konsistensi anda dalam menjalankannya.


Menangani Kompleksitas Tantangan

Semua ibu, pasti akan mengalami kompleksitas tantangan, baik di rumah maupun di tempat kerja/organisasi, maka ada beberapa hal yang perlu kita praktekkan yaitu :

a. PUT FIRST THINGS FIRST

Letakkan sesuatu yang utama menjadi yang pertama. Kalau buat kita yang utama dan pertama tentulah anak dan suami. - Buatlah perencanaan sesuai skala prioritas anda hari ini - aktifkan fitur gadget anda sebagai organizer dan reminder kegiatan kita.


b.ONE BITE AT A TIME

Apakah itu one bite at a time?
-Lakukan setahap demi setahap -Lakukan sekarang -Pantang menunda dan menumpuk pekerjaan

c. DELEGATING

Delegasikan tugas, yang bisa didelegasikan, entah itu ke anak-anak yang lebih besar atau ke asisten rumah tangga kita.

_ingat anda adalah manager, bukan menyerahkan begitu saja tugas anda ke orang lain, tapi anda buat panduannya, anda latih, dan biarkan orang lain patuh pada aturan anda_

*Latih-percayakan-kerjakan-ditingkatkan-latihlagi-percayakan lagi-ditingkatkan lagi begitu seterusnya*

Karena pendidikan anak adalah dasar utama aktivitas seorang ibu, maka kalau anda memiliki pilihan untuk urusan delegasi pekerjaan ibu ini, usahakan pilihan untuk mendelegasikan pendidikan anak ke orang lain adalah *pilihan paling akhir*.

Perkembangan Peran

Kadang ada pertanyaan, sudah berapa lama jadi ibu? Kalau sudah melewati 10.000 jam terbang seharusnya kita sudah menjadi seorang ahli di bidang manajemen kerumahtanggaan. Tetapi mengapa tidak? Karena selama ini kita masih

 SEKEDAR MENJADI IBU

Ada beberapa hal yang bisa bunda lakukan ketika ingin meningkatkan kualitas bunda agar tidak sekedar menjadi ibu lagi, antara lain:

🍀Mungkin saat ini kita adalah kasir keluarga, setiap suami gajian, terima uang, mencatat pengeluaran, dan pusing kalau uang sudah habis, tapi gajian bulan berikutnya masih panjang.

 Maka tingkatkan ilmu di bidang perencanaan keuangan, sehingga sekarang bisa menjadi “manajer keuangan keluarga.


🍀Mungkin kita adalah seorang koki keluarga, tugasnya memasak keperluan makan keluarga. Dan masih sekedar menggugurkan kewajiban saja. Bahwa ibu itu ya sudah seharusnya masak.Sudah itu saja, hal ini membuat kita jenuh di dapur.

Mari kita cari ilmu tentang manajer gizi keluarga, dan terjadilah perubahan peran.


🍀Saat anak-anak memasuki dunia sekolah, mungkin kita adalah tukang antar jemput anak sekolah. Hal ini membuat kita tidak bertambah pintar di urusan pendidikan anak, karena ternyata aktivitas rutinnya justru banyak ngobrol tidak jelas sesama ibu –ibu yang seprofesi antar jemput anak sekolah.

 Mari kita cari ilmu tentang pendidikan anak, sehingga meningkatkan peran saya menjadi “manajer pendidikan anak”.

 Anak-anakpun semakin bahagia karena mereka bisa memilih berbagai jalur pendidikan tidak harus selalu di jalur formal.


🍀Cari peran apalagi, tingkatkan lagi…..dst

 Jangan sampai kita terbelenggu dengan rutinitas baik di ranah publik maupun di ranah domestik, sehingga kita sampai lupa untuk meningkatkan kompetensi kita dari tahun ke tahun.

 Akhirnya yang muncul adalah kita melakukan pengulangan aktivitas dari hari ke hari tanpa ada peningkatan kompetensi.  Meskipun anda sudah menjalankan peran selama 10.000 jam lebih, tidak akan ada perubahan karena kita selalu mengulang hal-hal yang sama dari hari ke hari dan tahun ke tahun.

Hanya ada satu kata

BERUBAH atau KALAH

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/


SUMBER BACAAN:

Institut Ibu Profesional, Bunda Cekatan, sebuah antologi perkuliahan IIP,  2015

Hasil diskusi Nice Homework Matrikulasi IIP Batch #4, 2017

Irawati Istadi, Bunda Manajer Keluarga, halaman featuring, Success Mom's Story: Zainab Yusuf As'ari, Amelia Naim, Septi Peni, Astri Ivo, Ratih Sanggarwati, Okky Asokawati,Fifi Aleyda Yahya, Oke Hatta Rajasa, Yoyoh Yusroh, Jackie Ambadar, Saraswati Chasanah, Oma Ary Ginanjar, Pustaka Inti, 2009

https://youtu.be/Cr9JSJS7CIM

****

Setelah  mempelajari materi tersebut, peserta matrikulasi mendapatkan PR untuk membuat jadwal harian yang di dalamnya terdapat aktivitas dinamis untuk meningkatkan jam terbang sebagai seorang Ibu Profesional. Berikut jawaban saya.


NHW 6 MATRIKULASI IIP BATCH 4

☘☘​NICE HOMEWORK #6☘☘

*BELAJAR MENJADI  MANAJER KELUARGA HANDAL*

Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal.
Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.

Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu RUTINITAS

Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita _Merasa Sibuk_sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.
Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :

Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting

Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.

Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut).

Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.

Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan.

 (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7).

Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?

kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.

_SELAMAT MENGERJAKAN_
Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

****

1.  Menuliskan 3 aktivitas paling penting dan 3 aktivitas paling tidak penting

     Tiga aktivitas paling penting: mengasuh anak, melayani suami, menulis
     Tiga aktivitas paling tidak penting: membaca berita tidak penting di sosmed, menonton televisi, chit chat untuk hal-hal tidak penting

2.  Selama ini waktu saya habis untuk ativitas paling penting, akantetapi kadangkala saya juga masih tergoda untuk melakukan aktivitas paling tidak penting, terutama membaca berita di sosmed

3. Jadwal harian

    Pukul 05.00 - 05.30       Sholat Subuh
    Pukul 05.30 - 08.00       Aktivitas rutin (masak, mencuci baju dqn piring, bersih-bersih rumah) dilanjut mandi dan merawat diri
   Pukul 08.00 - 09.00        Menyiapkan sarapan suami dan anak serta sarapan bersama
   Pukul 09.00 - 09.30        Memandikan anak
   Pukul 09.30 - 10.00        Menemani anak bermain / membaca buku
   Pukul 10.00 - 11.30        Masak untuk makan siang
   Pukul 11.30 - 12.30        Mengawasi aktivitas anak sambil menulis project novel
   Pukul 12.30 13.00          Sholat dhuhur
   Pukul 13.00 - 13.30        Makan siang bersama anak
   Pukul 13.30 - 14.00        Menemani anak bermain
   Pukul 14.00 - 15.30        Menidurkan anak dilanjut menyetrika baju (jika anak bisa ditinggal)
   Pukul 15.30 - 16.00        Mandi dan sholat ashar
   Pukul 16.00 - 18.30        Menemani anak bermain sambil menyiapkan cemilan sore jika weekdays (Senin - Jumat) atau outing bersama keluarga ke masjid agung, taman bermain, dsb jika weekend (Sabtu & Minggu)
   Pukul 18.30 - 19.00        Sholat maghrib dan mengajar anak mengaji
   Pukul 19.00 - 19.30        Makan malam bersama keluarga
   Pukul 19.30 - 20.00        Sholat isya
   Pukul 20.00 - 22.00        Menemani anak membaca buku, mengaji, atau bermain (waktu santai)
    Pukul 22.00 - 22.30       Menidurkan anak
    Pukul 22.30 - 23.30       Menulis, membaca buku, menonton film, atau ngobrol bersama suami
    Pukul 23.30 - 05.00       Tidur malam